MEMANFAATKAN JARI KITA UNTUK BERHITUNG

BERHITUNG DENGAN JARI

Pada saat ini sangat banyak cara-cara menyelesaikan sebuah perhitungan matematika. Dari sempoa, jarimatika, logika aritmetika, dan berbagai cara perhitungan cepat yang lainnya. Dari yang memiliki tempat di dunia nyata (di sebuah lokasi strategis) sampai dengan yang berada di dunia maya (situs web atau blog di internet). Akan tetapi semua itu tidak ada yang gratis sama sekali. Sudah sedemikian mahal biaya pendidikan di Negara yang kita cintai ini.

Melihat semua itu, saya bermaksud membagi sedikit pengetahuan saya (memang pengetahuan saya sangat terbatas, maklum saya pribadi tidak memiliki pendidikan formil / tidak memiliki IJAZAH dari sekolah/badan pendidikan manapun juga), terlebih-lebih bagi anak-anak kita yang sering kesulitan untuk menyelesaikan sebuah perhitungan

matematika atau fisika. Dengan sedikit pengalaman saya mengajar les, akan saya jabarkan di sini metode cara saya mengajar siswa/i les saya, khususnya metode untuk “BERHITUNG dengan Menggunakan JARI”

Metode berhitung dengan jari ini adalah dasar dari perhitungan cepat yang telah saya sajikan dalam blog saya yang terdahulu. (lihat blog : www.idlesson26.blogspot.com )

Melihat karakteristik perkembangan anak pada kelas satu, dua dan tiga SD biasanya pertumbuhan fisiknya telah mencapai kematangan, mereka telah mampu mengontrol tubuh dan keseimbangannya. Mereka telah dapat melompat dengan kaki secara bergantian, dapat mengendarai sepeda roda dua, dapat menangkap bola dan telah berkembang koordinasi tangan dan mata untuk dapat memegang pensil maupun memegang gunting. Selain itu, perkembangan anak dari sisi sosial, terutama anak yang berada pada usia kelas awal SD antara lain mereka telah dapat menunjukkan keakuannya tentang jenis kelaminnya, telah mulai berkompetisi dengan teman sebaya, mempunyai sahabat, telah mampu berbagi, dan mandiri.

Perkembangan anak usia 6-8 tahun dari sisi emosi antara lain anak telah dapat mengekspresikan reaksi terhadap orang lain, telah dapat mengontrol emosi, sudah mampu berpisah dengan orang tua dan telah mulai belajar tentang konsep nilai misalnya benar dan salah. Untuk perkembangan kecerdasannya anak usia kelas awal SD ditunjukkan dengan kemampuannya dalam melakukan seriasi, mengelompokkan obyek, berminat terhadap angka dan tulisan, meningkatnya perbendaharaan kata, senang berbicara, memahami sebab akibat dan berkembangnya pemahaman terhadap ruang dan waktu.

Merujuk pada minat mereka terhadap angka-angka, kita sering salah kaprah dalam menjelaskan kepada mereka.

Contoh : 9 + 6 = ……

· Banyak orang tua (bahkan tidak sedikit para guru di TK dan PAUD) yang mengajarkan dengan metode 9 di mulut dan 6 di tangan….

Bagi angka-angka terhitung sedikit (0, 1, 2, …, 20), saya yakin mereka belum menemui kendala yang berarti. Akan tetapi jika sudah menemui 24 + 45 = ….., bagaimana dengan 24 di tangan atau 45 di tangan? Memangnya berapa jumlah jari tangan dan kaki kita sebagai manusia?

Metode perhitungan dengan jari tangan

a. Pertama kali kita adakan pembiasaan bagi anak-anak kita untuk menghitung jari tangannya terlebih dahulu.

b. Jari tangan kiri untuk satuan dan jari tangan kanan untuk puluhan

c. Hati-hati dengan angka 0, 1, 2, 5, 6, dan 9

·Ingat jika penjumlahan setelah angka 5 (lima) adalah jari kita langsung menunjukkan angka 6 (enam), demikian pula sebaliknya dengan pengurangan setelah jari kita menunjukkan angka 6 lalu ke angka 5

· Ingat pula setelah jari kita menunjukkan angka 9 (pada penjumlahan) lalu menunjukkan angka 0 (nol), karena satuan dari bilangan puluhan adalah 0 (nol)

· Begitu pula pada pengurangan, setelah jari kita menunjukkan angka 0 (nol) lalu ke angka 9 (Sembilan)

· Pada penjumlahan, setelah jari kita menunjukkan angka 0 (nol) lalu kita lanjutkan dengan angka 1 (satu)

d. Pada proses penjumlahan jari tangan kita angkat (berdiri)

e. Sedangkan pada proses pengurangan jari tangan kita dalam keadaan tertutup (turun).

Contoh perhitungan dengan jari

96 – 38 = …..